Bulan Agustus ini bulannya anak-anak menerima vitamin A dan obat cacing. Anakku dan keponakan sudah diberi 2 minggu yang lalu. Bagaimana dengan anak Bunda? Jangan sampai lupa ya Bunda, karena sangat penting bagi kesehatan anak kita. Biasanya aku selalu ikut Posyandu dan akan diberi gratis di sana, tetapi kebetulan hari itu aku ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal sehingga tidak bisa ikut Posyandu. Akhirnya aku mencari alternatif obat cacing untuk anak, yaitu Konvermex.
Sebelum membeli aku mencari tahu terlebih dahulu mengenai obat cacing yang bisa dikonsumsi oleh anak. Ternyata Konvermex ini ada varian kaplet serta sirup. Untuk anak tentunya aku pilih yang sirup supaya lebih mudah dikonsumsi. Untuk varian sirup terdapat 2 pilihan rasa, yaitu vanila dan jeruk. Kebetulan rasa jeruk habis, jadi aku beli rasa vanila.
Konvermex menghancurkan cacing di tubuh kita. Cacing ini seringkali menyerang anak-anak namun tak jarang orang dewasa pun dapat terkena cacingan. Berikut jenis-jenis cacing yang menyerang tubuh manusia dan cara penularannya , yaitu:
- Cacing Kremi: Bentuk cacing ini sangat kecil tapi masih dapat terlihat oleh mata kita, tidak berbahaya dan sangat umum menginfeksi baik orang dewasa maupun anak-anak. Aku pun pernah mengalami saat masih kecil. Rasanya gatal sekali di sekitar anus. Cacing kremi ini tinggal di usus besar dan rektum. Penularannya ketika kita menyentuh telur-telur cacing kremi dan menelannya. Saking kecilnya, telur cacing kremi mudah terbang dan terhirup oleh manusia.
- Cacing Pita: Setahuku cacing pita hanya menular melalui konsumsi daging yang kurang matang. Ternyata, penularan cacing pita juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang telah terkontaminasi telur atau larva cacing pita. Cacing pita bisa tumbuh di dalam tubuh manusia hingga berukuran 15 cm dan hidup selama 30 tahun. Seram ya, Bunda! :(
- Cacing Gelang: Infeksi cacing gelang dapat terjadi jika kita mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi telur cacing gelang. Jika kita tinggal di lingkungan dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk bisa berisiko lebih tinggi terinfeksi cacing ini.
- Cacing Pipih: Cacing ini hidup di darah, usus atau jaringan tubuh manusia. Sebenarnya cacing pipih lebih banyak menginfeksi hewan daripada manusia. Kita yang sering mengonsumsi sayuran mentah, kalau orang Sunda sering disebut lalapan, terutama selada air. Kita perlu hati-hati karena berisiko terinfeksi cacing pipih. Telur cacing pipih juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang terkontaminsi telur cacing.
- Cacing Tambang: Telur cacing tambang bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui pori-pori kulit. Jika kita berjalan tanpa alas kaki di atas tanah atau media yang menjadi habitat larva cacing tambang, kesempatan cacing untuk masuk ke dalam tubuh kita dengan menembus kulit sangat besar.
- Cacing Trikinosis: Jenis cacing ini terdapat pada daging matang yang sudah dihinggapi larva cacing. Setelah masuk ke dalam tubuh, larva berdiam di usus manusia dan tumbuh menjadi dewasa. Setelah itu larva akan berkembang biak dan berpindah dari usus ke otot atau jaringan tubuh yang lain. (Sumber: alodokter)
Gejala cacingan pada anak-anak, seperti:
- Gatal di sekitar anus
- Gelisah atau tidak nyaman, karena sering menggaruk di sekitar anus.
- Kemerahan atau iritasi kulit di sekitar anus karena sering digaruk
- Kurang nafsu makan, sehingga bisa menyebabkan penurunan berat badan.
Cara Menghindari Cacingan pada Anak
- Mencuci tangan menggunakan sabun: Anak-anak sering bermain tanpa sadar tangannya memegang mainan yang mungkin saja sudah terinfeksi telur cacing, oleh karena itu kita harus biasakan agar anak mencuci tangan dengan benar setelah bermain, memegang hewan, serta sebelum dan sesudah makan.
- Potong kuku ketika sudah panjang: Potong kuku anak kita secara rutin, sehingga tidak ada telur cacing yang menempel pada kuku yang panjang.
- Menggunakan alas kaki: Gunakan alas kaki untuk mengurangi risiko penularan infeksi cacing pada anak.
- Cegah anak menggaruk anus: Usahakan cegah anak menggaruk anus agar tidak menyebar pada kuku kemudian tertelan sehingga mata rantai penularan cacing tidak terulang.
- Perhatikan pakaian dan makanannya: Pakaian anak kita harus terjaga kebersihannya dan rutin menggantinya. Makanan pun harus terjaga kebersihannya serta tingkat kematangannya.
- Rutin Minum Konvermex setiap 6 bulan sekali. Sesuai dengan aturannya, jangan lupa konsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali dengan takaran yang tepat.
- Cacing Kremi
- Cacing Gelang
- Cacing Tambang (Ancylostoma duodenale)
- Cacing Tambang (Necator americanus)
- Cacing Trichostrongylus Colubriformis
- Cacing Orientalis
Penting banget buat jaga pencernaan dari penyakit cacing ya kak, salah satu caranya dengan rutin konsumsi Konvermex ini. Kadang ada yang menyepelekan, padahal kalau nutrisi enggak terserap sempurna juga kitanya yang rugi.
BalasHapusEh anakku juga pakai konvermex tiap 6 bulan sekali, ngebantu banget buat terhindar dari cacingan. Maklum aja toodler masih suka masukin semua benda kemulut
BalasHapusPerlu banget nih stock dirumah ya mom biar anak2 terlindung dari bakteri dan cacing jahat..aku ngebayanginnya aja udah serem banget
BalasHapusAnakku yg gede bulan lalu udah aku kasoh obat cacing yang dibagiin dari posyandu.
BalasHapusoiya kak, untuk konsumsi obat ini perlu konsul dulu gak ya ke dokter anak nya atau bs diminum sj lgsg ?
BalasHapusWah, iyaya, harus rutin minum ini, apalagi anak cowo kan suka main kotor2an
BalasHapusOrang deasa juga harus tutin minum obat cacing gak yah?
BalasHapus